Wednesday, May 7, 2008

Guru...Ayo Nulis Dong!

Syarat pengajuan sertifikat pendidik dalam bentuk penilaian portopolio bilamana guru memiliki kualifikasi akademik serta kompetensi. Salah satu dari unsur kualifikasi akademik adalah memiliki karya pengembangan profesi. Jenis dokumen atau karya pengembangan profesi itu di antaranya adalah ; Buku yang dipublikasikan tingkat kabupaten / kota, propinsi atau nasional; Artikel yang dipublikasikan lewat jurnal yang terakreditasi maupun tidak, majalah atau koran tingkat lokal, nasional maupun internasional; Pernah menjadi reviewer buku; Penulis soal EBTA / EBTANAS / UAN; Membuat modul atau buku minimal untuk satu tahun atau dua semester; Pembuatan media pembelajaran; Laporan penelitian di bidang pendidikan; karya teknologi / seni yang meliputi teknologi tepat guna, patung, rupa, lukis, sastra dll.

Dengan demikian kemampuan menulis seorang guru sangat diperlukan untuk memenuhi syarat-syarat tersebut. Ironisnya banyak guru belum terbiasa dengan budaya menulis. Seribu satu alasan digunakan sebagai alibi menghindarkan diri dari aktifitas menulis. Padahal banyak bahan yang dapat dikaji oleh guru untuk membuat sebuah karya tulis. J.K Rowling seorang penulis novel terkaya di dunia saat ini dengan best sellernya yakni Harry Potter mengatakan,”mulailah dengan menuliskan hal-hal yang engkau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dari perasaan diri sendiri. Itulah yang telah saya lakukan”. Stephen King seorang penulis novel legendaris dari Amerika juga mengemukakan hal yang serupa yakni menulislah apa yang engkau ketahui. Guru dapat menuliskan topik berkenaan dengan kehidupannya sebagai seorang guru yang bergelut di bidang pendidikan. Guru dapat mengangkat topik seperti perubahan kurikulum yang berlaku. Kurikulum merupakan jawaban atas tuntutan tren yang berlaku di masyarakat. Kehidupan masyarakat yang dinamis membuat kurikulum mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Konsep-konsep baru mengenai metode pembelajaran tumbuh bak cendawan pada musim hujan. Katakanlah seperti konsep Contextual Teaching Learning (CTL), quantum learning, quantum teaching, the accelerated learning, revolusi cara belajar hingga mind mapping-nya Tony Buzan. Konsep tersebut dapat kita uji coba ketika melakukan pembelajaran di sekolah. Pengalaman melakukan uji coba inilah yang dapat kita laporkan dalam sebuah tulisan. Selain itu guru juga dapat membuat tulisan yang dikaji dari masalah psikologi serta penindakan terhadap siswa. Berbicara masalah siswa adalah bahan yang tak akan habis untuk dikaji. Penerimaan siswa baru, ujian nasional bahkan curahan hati dari orangtua murid pun tak ada salahnya untuk diangkat. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi guru untuk memberikan pernyataan tidak dapat menulis karena tidak ada ide atau gagasan yang akan dibuat tulisan.